AKU
DAN KOTAKU
JENIS
KARANGAN= DESKRIPSI
Sejuk udara pagi terasa menimpa tubuh
yang baru bangun, semilir angin yang berhembus menyenderkan gordeng di depan
kaca jendela yang di buka,sinar matahari yang muncul terlihat seperti
kemalu-maluan membawa hawa hangat lewat kulit yang masih memakai piyama
pemberian Ayah ketika hadiah ulang tahunku yang ke 17 tahun. Sesuai dengan
warna kesukaanku Ayah membeli piyama yang berwarna biru muda polos terbuat dari
kain yang enak di pakai.
Melihat ke bawah jendela terlihat ibuku
sedang menyapu halaman rumah yang sedikit ada kotoran sampah dan daun-daunan
yang sudah kering, tiba-tiba ibuku di
sapa oleh tetangga sebelah rumah yang akan mengantar anaknya sekolah. ibukupun
membalasnya dengan penuh senyum seraya mendoakan agar selamat sampai tujuan.
Aku teringat pada Ayah,, ‘’kemana beliau’’ mungkin sedang mandi, terdengar suara gemericik air yang
sengaja di tumpahkan.
Tatapan mataku kembali ke luar jendela,
sungguh pemandangan yang luar biasa, pohon berjejer gagah seperti pahlawan.
Rumput dan tanaman-tanaman terlihat begitu
elok dengan warna hijaunya yang memukau orang lewat. Harum bunga membuat kedua
hidungku terhipnotis dengan aromanya yang begitu khas. Tak ingin rasanya
beranjak dari tempat tidurku yang begitu enak ini namun jam menyuruhku harus
siap-siap untuk berangkat sekolah. Kebetulan di sekolah ada upacara yang tiap
senin di lakukan . Aku harus lebih cepat sampai sekolah karena tugas yang di
berikan bu guru , aku di percaya menjadi pemimpin upacara.
Sudah 17 tahun ke belakang aku merasakan
kesegaran udara pagi yang begitu enak, orang-orang yang begitu akrab antara
satu dengan yang lainnya. Keadaan alam yang begitu meyehatkan. Kini cuaca telah
berubah dengan panas begitu terik, kulit terasa seakan terbakar, keringat bercucuran
tiada henti,hingga beberapa kali tisu aku keluarkan yang terletak kantongku .
Panas matahari tak ada yang menyaring karena pohon-pohon telah tiada,di
gantikan dengan bangunan-bangunan rumah, di sana-sini pedagang asongan berhamburan
hingga menutup pejalan kaki. Di jalan besarpun orang yang membawa kendaraan
susah lewat karena terhalangi bagian tubuh jalan yang ada di jalan di buat
kios-kios pedagang yang berjualan, aneka macam dagangan ada di sana termasuk
penjual roko atau makanan ringan seperti gorengan.
Penduduk yang dahulu sangat ramah mulai
hilang, dengan terlihat keegoisan yang di munculkan,mereka masuk dalam
kesibukan dan pekerjaan masing-masing. Bahkan ketika bertemu di jalanpun tak
sedikit orang yang tak bertegur sapa. Di
pemberitaan televisi banyak kejadian- kejadian kriminal dan kejahatan yang terjadi, entah pencopetan, perampokan
pemerkosaan, atau yang lebih parah lagi pembunuhan. Kalangan elit atau penguasapun
tak luput dari pemberitaan, di beritakan mereka banyak yang korupsi mengambil hak rakyat miskin, seperti
uang pajak yang di masukan ke dalam kantong sendiri oleh oknum pegawai
pemerintah dalam bidang pajak. Ketika tertangkap polisipun membawanya dan
menghukumnya dengan di masukan ke dalam hotel prodeo, namun waktu hukumannya
begitu ringan dengan di potong remisi juga pembayaran denda, sungguh ironi.
Harapanku saat ini kotaku kembali
seperti dulu dengan keadaan alam yang begitu menyehatkan, udara pagi yang
menyentuh badan. Penduduk yang begitu akrab satu sama lain saling bantu
membantu apabila ada tetangganya yang sedang mengadakan hajatan. Tanpa
mengharapkan pamrih ataupun tanda jasa apalagi imbalan. Mereka saling bergotong royong dengan suka
ria , mereka sama-sama senang saling bantu membantu.
Mungkin harapan kotaku kembali seperti
dulu bisa di wujudkan jikalau setiap individu, masyarakat , dan pemerintah
bekerja sama saling bantu membantu. Perlu di tumbuhkan rasa saling memiliki
antara invidu dengan masyarakat, dan
masyarakat dengan pemerintah. Yang berujung sama-sama menuangkan ide bagaimana
menjaga dan membuat kota yang kita tinggali ini nyaman tenang dan tenteram. Tak
ada pertengkaran, tak ada saling menghujat masyarakat pada pemerintah. Tak ada
penindasan pemerintah pada masyarakat yang sering menjadi bahan olok-olokan dan
penipuan.
Semua bisa terwujud jika berawal dari
diri sendiri yang mau tak mau kita harus menjadi pribadi yang baik menjadi
pelopor yang baik. Mulai saat ini hendaknya lakukan apa-apa yang bisa di
lakukan untuk menjadikan kota kita tercinta ini telihat baik. Menanam tanaman
di sekitar rumah atau jalan-jalan bisa jadi alternatif yang bisa di lakukan.
Ide-ide yang ada hendaknya tak di tunda-tunda untuk di lakukan mulailah saat
ini juga di lakukan.perbanyak orang dan ajak mereka untuk sama-sama melakukan
ide-ide yang bisa di torehkan dengan membuat organisasi misalnya. Seperti
kelompok pecinta sungai cikapundung di mana mereka sama-sama membuat sungai ci
kapundung lebih baik dengan membersihkannya.kita bisa membuat organisasi atau
kumpulan baru untuk sama-sama mencintai kota kita dan sama-sama menjaganya dari
kerusakan-kerusakan yang bisa timbul.
By Cecep Suhara teknik sipil ST.Inten
Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar