Bagi kita seorang mukmin berhati-hati
adalah hal yang mesti di lakukan, dimana kita tahu bersama perbuatan yang kita
lakukan akan membawa kita pada keberuntungan
(ke surga) atau kerugian (neraka) Allah swt berfirman dalam surah Al-Mu’minun ayat 103:
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ (103)
“Barang siapa timbangan amalnya
ringan merekalah orang yang rugi dalam neraka jahannam mereka kekal”.
Maka tidak ada jalan lain untuk
menghindarkan diri dari ancaman Allah, siksa neraka, kecuali dengan banyak
beramal kebaikan dan menjauhi segala perbuatan dosa dan larangan agama.
Rasulullah s.a.w. mengingatkan bahayanya 7 (tujuh) macam perbuatan dosa yang
harus dijauhi oleh orang beriman.
Sebagaimana tertulis dalam Hadist Shohih
Bukhari No. 2766 Kitabul Washoya tujuh dosa yang merusak amal itu adalah:
1.
Menyekutukan Allah (Syirik)
2.
Sihir
3.
Membunuh jiwa yang tidak berhak dibunuh
4.
Makan riba
5.
Makan anak harta anak yatim
6.
Lari pada hari perang
7.
Menuduh zina pada wanita terjaga dan lupa
… Nabi s.a.w. bersabda: “Jauhilah tujuh
dosa yang dapat merusak amal”,
Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu?”
...
Nabi Menjawab:
2766 – حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ:
حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ المَدَنِيِّ، عَنْ
أَبِي الغَيْثِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ» ،
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ،
وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ،
وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ،
وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلاَتِ»
“Syirik kepada
Allah, sihir, membunuh diri yang Allah mengharamkan kecuali dengan haq, dan
makan riba, dan makan harta anak yatim, dan berpaling pada hari peperangan, dan
menuduh zina perempuan terjaga, beriman lagi lupa”.
[Hadist Shohih Bukhari No. 2766 Kitabul Washoya]
[Hadist Shohih Bukhari No. 2766 Kitabul Washoya]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar