Kamis 14 januari 2015
Dalam
organisasi interaksi sesama anggota terkadang terjadi gesekan, salah satu
contohnya dalam sebuah organisasi di dalam mesjid, didalam organisasi yang
berlandaskan agama, yang beranggotakan pengajar dan aktivitis pejuang dakwah
yang mendedikasaikan sebagian hidupnya untuk membangun peradaban umat islam
yang lebih baik ke depan.
Dengan
memiliki tujuan yang sama untuk umat, pejuang dakwah ini rela membagi waktunya
untuk membangun sebuah wadah (penampung) bagi anak-anak dan remaja agar menimba
ilmu agama, karena dengan pemahaman dan pelaksanaan agama dalam kehidupan
sehari-hari ini lah umat islam bisa bangkit kembali, seperti umat islam terdahulu.
Tujuan yang
baik ini tak selamanya berjalan dengan lancar terbukti ada beberapa masalah
yang terjadi, ada saja anggota yang keliru dengan melakukan kesalahan ia menyebarkan
fitnah (menuduh) yang tidak-tidak pada rekan pejuang aktivis dakwah, pepatah
mengatakan musuh dalam selimut.
Disinilah
peran pemimpin dari sebuah organisasi harus melakukan tindakan, ia harus dengan
bijak meredakan permasalahan yang ada ia harus mencari solusi yang terbaik
untuk menyelesaikan perseturuan yang terjadi dengan jalan berdiskusi dan mengambil langkah yang terbaik hasil dari
diskusi .
Memang tidak mudah menjadi seorang pemimpin
yang adil dan bijak, tak sedikit yang pro dan kontra, lingkungan di sekitar
ingin jabatan ini karena dengan alasan-alasan dunia, ingin populer, ingin
harta, dan lain-lain. Banyak sekali godaan-godaan yang harus di hadapi mau tak
mau harus di lalui. Hanya dengan modal iman dan ilmu seorang pemimpin dapat
melewati semua ujian dan tantangan yang ada di depan matanya dan tentunya dengan pertolongan Allah swt.
Terkadang
dalam dakwah muncul sedikit perasaan ujub bangga diri, atas apa yang di capai
dalam tujuan sebuah organisasi dan merasa berjasa.
Ini bisa terjadi pada siapa saja, bisa pemimpinnya atau anggotanya
sekalipun, di perlukan kehati-hatian dalam ucapan, tindakan yang di lakukan
dalam kehidupan keseharian.tidak melupakan juga terus iringi do’a di setiap
langkah agar kelakuan tetap dalam rambu-rambu yang Allah ridhai minta agar
tetap di bimbing dan selalu istiqomah melakukan hal apapun dengan dasar
kebenaran dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw, yaitu
hadist.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar